Senin, 01 September 2008

Mengenal Cabai Organik

Cabai Organik Dan Peluang Pengembangannya

Cabai merupakan komoditas sayuran yang memiliki nilai ekonomis tinggi dan dapat tumbuh diberbagai jenis tanah, dengan ketingian tempat 1-1200 mdpl. Masalah utama dalam budidaya cabai adalah tingginya serangan hama/penyakit yang secara ekonomis dapat menurunkan produkitifitas, penggunaan pestisida kimia yang kurang bijaksana berdampak pada lingkungan dan tidak aman untuk dikonsumsi. Untuk mengurangi penggunaan pestisida kimia diperlukan teknologi inovasi penggunaan pupuk dan pestisida organik. Budidaya cabai organik tidak terlepas dari penggunaan pupuk organik dan pestisida organik, untuk itu kondisi lahan harus diketahui agar produktifitas dari cabai yang diusahakan tidak menurun. Permasalahan utama dalam pengembangan cabai organik adalah memiliki produktifitas sedikit lebih rendah, penampilan fisik yang kurang prima/kurang bagus dibanding dengan tanaman yang dibudidayakan secara kimia. Untuk menghasilkan penampilan fisik yag prima perlu dilakukan sortiran.

Keunggulan produk cabai organik adalah aman dikonsumsi, tidak mengandung residu pestisida dan zat kimia yang beracun, rasa lebih enak dan tidak cepat busuk.

Pemilihan lahan dan Lokasi

PemIlihan Lahan dan lokasi untuk tanaman cabai organik harus bebas dari bahan kimia sintetis, dan bila lahan yang ditanami berasal dari lahan non organik maka harus dikonversi ke lahan organik secara bertahap dengan cara diberi pupukl organik (kompos atau pupuk kandang).

Pemilihan Benih

Benih yang yang digunakan sebaiknya tidak berasal dari produk hasil rekayasa genetik, menggunakan benih lokal/produk cabai organik, untuk penyemaian juga dilakukan tanpa menggunakan bahan kimia.

Pengelolaan Kesuburan Tanah

Agar tanaman tumbuh sehat, maka kesuburan tanah harus dijaga dengan selalu menambah bahan organik kedalam tanah melalui pemberian pupuk alami atau kompos/pupuk kandang yang telah difermentasi. Agar kandungan hara pupuk organik yang diberikan banyak mengandung unsur hara yang cukup bagi tanaman, maka bahan-bahan pembuat pupuk tersebut harus diperkaya dengan bahan tambahan yang banyak mengandung unsur hara makro dan mikro seperti tepung ikan, tepung tulang, tepung darah, dll.

Pemupukan Cabai Organik

Agar tanaman cabai yang ditanam secara organik tidak nampak kekurangan unsur hara, pemupukan tambahan juga perlu diberikan pada priode perkembangan tanaman dengan tujuan untuk mencegah tanaman tidak kekurangan hara, pemupukan susulan dengan menggunakan PPC organic interval 10 hari.

Pemeliharaan

Secara umum pemeliharaan meliputi penyiangan, pengendalian hama penyakit, pemasangan ajir atau bambu untuk menghindari robohnya tanaman cabai. Penyiangan dilakukan minimal 2 kali/musim tanam yaitu menjelang dilakukan pemupukan susulan, pengendalian hama dan penyakit tanaman dengan menggunakan konsep PHT dengan pestisida nabati dan hayati (Organem, Mitol,Trichoderma). Dan pemasangan ajir pada setiap tanaman.

Panen dan Pasca Panen

Tanaman cabai dapat dipanen bila buah berukuran penuh dengan kulit matang awal dan berwarna merah., dengan umur panen sekitar 90-100 hari setelah tanam, pada pemrosesa hasil panen harus diusahakan sedemikian rupa agar terhindar dari kontaminasi dengan bahan kimia sintetis untuk itu perlakuan penyimpanan harus diperhatikan dan diusahakan setelah cabai dipanen disortir dan dikemas dengan baik.

Peluang Pengembangan



Pengembangan tanaman cabai organik juga dapat dilakukan pada agro ekosistem lahan kering dataran rendah seperti yang telah diusahakan di Desa Aur Sati Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar, Propinsi Riau, dengan total produksi 2140.154 - 2475.81 kg/ha, tidak berbeda dengan penanaman cabai kimia. Keuntungan yang diperoleh mencapai Rp.15.280.186 - Rp.19.807.345

Tidak ada komentar: